Senin, 07 Januari 2008

Jilbab Gaul

Dengan penuh p’caya diri seorang wanita muda b’jalan menyusuri halaman sebuah fakultas di UMI. Langkahnya gontai dengan ayunan kaki yang diatur sedemikian rupa bak seorang peragawati. Kerudung warna pink dengan sedikit aksesoris melilit hingga lehernya yg membuatnya susah b’nafas. Bibirnya yg merah sesekali tersungging m’hadapi godaan remaja pria iseng.

Bajunya yg super ketat m’prlihatkan lekuk2 dada, pinggangnya yg ramping ikut dibentuk oleh bajunya yg super ketat. Wanita muda ini seolah tidak puas dngan semua itu, celana yg dikenakan pun tidak jauh beda dari bajunya. Celana panjang brbentuk botol ini sengaja dipakai agar tubuh bagian pinggul, pantat dan pahanya (bahkan bagian vitalnya) t’bentuk dngan smpurna.

Wanita itu t’nyata tdak s’dirian, di pojok fakultas itu b’kerumun para remaja lain dngan pakaian yg nyaris sama. T’lihat juga s’orang remaja baru saja turun dari taksi dngan m’gunakan rok panjang. Sementara kedua tangannya memakai bahan kain transparan dan roknya sengaja dibelah agar betisnya yg putih mulus dpt dilihat orang banyak.

Jilbab seperti inilah yg lagi ngetren bukan saja di kalangan remaja tapi juga sbgian ibu2 atau tante2, jilbab model ini sering kita dengar dngan nama “Jilbab Gaul”. Persoalannya, apakah jilbab gaul sesuai dngan syariat Islam?

P’gambaran trsebut m’buktikan bahwa telah t’jadi infiltrasi paham sekuler t’hadap tubuh remaja Islam. Dalam Islam, b’pakaian itu ibadah smntara mnurut paham sekuler yg notabene Yahudi, brpakaian adlah popularitas diri shingga pakaian itu hrus modis N gaul, selain itu b’pakaian itu harus dpat m’nyenangkan orang yg mlihat. Karena itu, semakin berani semakin modern N lebih t’buka lebih modern.

Padahal salah satu syarat jilbab islami adalah bukan Libas Syuhrah, pakaian popularitas, pakaian yg modis, trend atau pakaian yg dimaksudkn untuk m’nyenangkan orang yg melihat.

Brdasarkan hadits, Ibnu Umar b’kata, Rasulullah SAW b’sabda :

“Barangsiapa mengenakan pakaian syuhrah (untuk mencari popularitas) di dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Remaja Islam yg tdak memiliki dasar agama yg kuat, mudah t’ombang-ambing paham sekuler. Banyak diantaranya ingin tetap islami namun tdak mau dianggap kuno. Akibatnya t’lihat, kepalanya saja yg islami (b’kerudung) namun dari dada ke bawah m’ikuti pola Yahudi (ketat N m’prlihatkan lekuk tubuh), jadilah remaja Islam yg 1/4 Islam N 3/ 4 Yahudi atau remaja gado-gado.

Nah, sekarang jelas sudah jika jilbab gaul tidak sesuai dngan syariat Islam. Oleh karena itu, jika niat memakai jilbab sudah ada, s’purnakanlah niat itu. Jika tdak mampu, gunakanlah secara bertahap hingga tahap k’smpurnaan itu bisa kita capai. Jilbab yg sesuai syariat tidaklah m’urangi kecantikan pemakainya karena pada dasarnya, kecantikan tercermin pada akhlak dan budi pekerti. Lagi pula, tentu kamu tidak ingin jilbab yg kamu kenakan justru m’halangi kamu masuk surga……wallaahu a’lam.

Tidak ada komentar: